jump to navigation

Beberapa alasan pria belum menikah (berdasarkan tinjauan umum) September 7, 2006

Posted by mblendes in bebas bicara.
trackback

Mungkin sering kali kita mendengar teman wanita kita mengeluh mengenai pasangan mereka yang belum kunjung melamar padahal hubungan
asmara telah berlangsung sekian lama dan orang tua juga telah mendesak untuk meresmikan hubungan tersebut dalam pernikahan.

Sebenarnya apa sih yang membuat seorang pria tidak ingin segera menikah ? Apakah karena sikapnya yang pengecut? Atau ada hal-hal lainnya? Jika Anda penasaran, mari kita intip penjelasan dari kaum Adam di bawah ini :

  • Kebebasan Pun Hilang. Kaum pria diajarkan untuk hidup mandiri. Kami senang membuat keputusan dan hidup menurut aturan yang telah kami tetapkan. We want to do what we want when we want adalah salah satu motto dalam hidup kami. Jadi ketika seorang wanita hadir dalam hidup kami, tiba-tiba saja kami harus mengubah “kebiasaan” kami. Hang-out bersama teman-teman, membeli koleksi game PS2 terbaru atau konvoi di jalan pada hari sabtu harus mendapat “ijin” terlebih dahulu dari sang kekasih. Kami merasa terperangkap karena harus mempertimbangkan perasaan pasangan kami. Itulah sebabnya kami tidak ingin terlalu cepat mengikat diri dalam sebuah komitmen.
  •  
  • Kembalikan Ruang Gerak Kami.. Kami kaum pria menyukai segala sesuatu yang bersifat maskulin. Kami butuh “ruang” untuk menikmati barang-barang pribadi seperti mobil, alat-alat mekanik atau kamar yang berantakan. Tapi biasanya wanita suka mengacaukan hal itu. Wanita senang menambahkan benda-benda yang bersifat feminin di area teritorial kami seperti meletakkan lukisan pemandangan atau vas bunga. Contoh lainnya adalah wanita senang mengisi kamar mandi dengan berbagai produk kecantikan. Kadang-kadang kami merasa sesak dengan kenyataan itu.
  •  
  • Selamat Tinggal Para Kekasih Umumnya kaum pria mempunyai jiwa petualangan, hal itu juga terjadi dalam kehidupan seksual kami. Ketika kami memutuskan untuk terlibat dalam suatu komitmen suci, berarti kami juga harus dengan sukarela meninggalkan kebiasaan “berpetualang” bersama wanita lain dalam hidup kami. Selama dalam pernikahan, kejenuhan seksual dapat terjadi dan mungkin juga dapat diikuti dengan kehilangan minat bercinta dengan pasangan. Nah, alasan inilah yang paling menakutkan bagi kami.
  •  
  • Kompromi atau gigit jari. Komitmen berarti masing-masing pihak harus saling memberi dan menerima. Idealnya dalam sebuah rumah tangga, hubungan suami istri bersifat saling kompromi yang berarti tidak ada satu pihak yang menang terus-menerus dan juga tidak ada satu pihak yang mengalah terus-menerus. Hubungan bersifat fifty-fifty. Namun tidak demikian halnya bagi kebanyakan kaum wanita. Bagi wanita kompromi berarti “do it my way or you’re cut off from sex”. Jadi, kami merasa dipaksa untuk menyerah pada “penindasan” seksual dan ini sama artinya dengan kami kehilangan wibawa sebagai pria.
  •  
  • Kami Tak Bisa Percaya Pada Wanita Kami dengan cepat belajar bahwa umumnya kaum wanita tidak dapat dipercaya. Mereka selalu meminta lebih. Ketika bertemu dengan pria yang lebih kaya, status yang lebih terhormat dan lebih pandai merayu dirinya, dapat dipastikan wanita akan terbang ke pelukan pria tersebut. Jika kami sudah siap terikat dalam komitmen, berarti kami mengharapkan agar wanita bersedia menerima kami apa adanya dan bukannya mencampakkan kami untuk mendapat seseorang yang melebihi kami.
  •  
  • Sekarang Atau Tidak Sama Sekali. Bagi sebagian besar kaum wanita, komitmen adalah tujuan akhir dalam hidup. Ketika mereka siap untuk menikah, mereka menginginkan kami untuk melamar dan menikahi mereka sekarang juga. Biasanya mereka akan terus mendesak hingga keinginan mereka terpenuhi. Tekanan-tekanan itu yang membuat kami lebih memilih untuk mengakhiri hubungan ini dan memulai asmara yang baru bersama wanita lainnya.

Mungkin itulah beberapa alasan kenapa pria masih belum menikah, ini hanya beberapa alasan yang dilihat bukan dari sisi agama. Thank’s to Aang yang memberikan beberapa alasannya….Good luck to you bro, i hope you’ll get the best for your life.

-arie-

 

Comments»

1. Natasya - August 20, 2008

Benar juga sih, banyak pria yang seperti itu, tapi kan semua orang butuh pendamping, nanti kalo telat menikah baru terasa tidak enaknya, iya kan ya ?


Leave a comment